Thursday, April 25, 2019

Arti Pitri


Hari ini iseng mencari arti namaku sendiri. Yup, Pitri. Pasti kebanyakan orang heran kenapa harus pakai P? Kenapa bukan F atau V?
Setelah googling dengan kata kunci arti Pitri, ada referensi yang tepat. Ini dia kutipan Majalah Sarad Bali tentang arti Pitri:
PITRI (pitri)
Sama dengan istilah ‘patres' dalam bahasa Sanskerta yang berarti nenek-moyang dari keturunan ayah.
Pitri mempunyai tiga arti:
(1) Roh kudus atau roh suci nenek-moyang kepada siapa umat Hindu memberikan kebaktian serta penghormatan berupa sesajen berisi punjung (tumpengan) atau daksina berisi kue bulat-bulat disebut satuh setiap 210 hari di Hari Raya Kuningan;
(2) Sepuluh prajapati, yaitu asal-usul manusia; dan
(3) Menurut kitab-kitab Harivansa dan Vayu Purana, Pitri pertama adalah putra Hyang Widhi, Tuhan Yang Mahaesa.
Selanjutnya, menurut kitab-kitab Purana, Pitri dibagi dalam 7 (sapta) kelompok.
Tiga kelompok pertama dikategorikan menurut sifat dan watak, moral dan budi pekerti masing-masing. Kelompok ini adalah
(a) Vairaja - roh suci para reshi - pertapa, biarawan;
(b) Agnishvatta, roh suci para dewata;
(c) Barnishad – roh jahat para raksasa dan setan.
Empat kelompok berikutnya dikategorikan dalam jenis tugas hidup atau profesi sehari-harinya, yaitu:
(1) Sukala atau Sukalin (juga disebut Manasa) adalah kelompok profesi Intelektual, seperti pandita, mahaguru, cendekiawan;
(2) Angirasa atau Havishvat atau Havirbhuja, adalah kelompok para prajurit angkatan bersenjata, disebut pula kaum kesatria;
(3) Susvadha atau Kavya adalah para pengusaha, pedagang, dan orang-orang bisnis, disebut pula vaisya; dan
(4) Somapa adalah golongan karyawan, pekerja, buruh, penjual tenaga, disebut pula sudra.
Aih... berat banget kayaknya menyandang nama Pitri. Padahal kata bapak, seharusnya namaku itu Priti. Berhubung susah mengucapkan susunan huruf P, R, I, T, I maka diubah saja susunannya menjadi P, I, T, R, I. Hehehe...